Sandyakalaning Majapahit

Gajah Mada,

Hayam Wuruk,

Majapahit...

Siapa dan sapa yang salah??? Perang Bubatkah?? Atau justru sumpahmu he...Mada?

Ingsun amukti palapa, lamun huwus nuswantara, he....sapa nuswantara?

Jawa Dwipa, Andalas, Borneo, Selebes, Ambun, Papua, Tanjungpura, Tumasik, Malaka, Siam, Campa,...

Waladalah...mana Indonesia?

Katanya zamrud katulistiwa, mana zamrudnya, jangan-jangan tinggal panas katuklistiwanya.
Katanya gudang martabat, jangan-jangan tinggal onggokan manusia yang tak kenal taubat.

Katanya, saking suburnya, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, jangan-jangan tinggal serakah bak tanaman idaman.

Katanya dulu berpekik ‘Merdeka atau Mati!’ jangan-jangan saiki bener-bener ‘skaq mat’ alias mati.

He...Wong Agung sinengko ing aluhung, sudahkah engkau cari mana dan dimana Indonesia? Atau...sengaja kau biarkan dan benamkan, sehingga mudah menyalahkan alam.

Itu kan karena tsunami, ini kan karena gempa, yang sana banjir bandang, juga lumpur panas, bukan salahku, bukan salahku...

Lalu...salah siapa??? Alam lagi, sama saja menyalahkan Sang Maha Diraja, yang pasti tak pernah salah.

Inikah Sandyakalaning Majapahit jilid Indonesia Raya??

Tanyakan, tanyakan, tanyakan, pada goyangan-goyangan lidah hati yang belum terpatri dalam sunyi sepi.